TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA – Himpunan Seminat Farmasi Rumah Sakit menggelar Pekan Ilmiah Tahunan (PIT) dan (Musyawarah Nasional) MUNAS ke-IV di Bali International Convention Center, Nusa Dua, Badung, Balimemasuki hari ketiga.
Kegiatan ini diikuti oleh apoteker yang khusus berpraktik di rumah sakit dari seluruh Indonesia.
Pekan Ilmiah Tahunan merupakan kegiatan rutin yang digelar Hisfarsi setiap tahun.
Mengangkat tema It’s All About Medication Safety, Hisfarsi ingin meningkatkan kompetensi apoteker rumah sakit dalam menciptakan pelayanan kefarmasian yang aman dan berkualitas sesuai dengan standar keselamatan pasien.
Jumat (12/7/2019) hari ketiga dan menjadi hari terakhir gelaran tahunan PIT dan dibarengkan dengan Munas itu sejak pagi diisi dengan simposium dan workshop berbagai tema.
Seperti simposium yang mengambil tema peran IT dalam Meningkatkan Medication Safety di era Revolusi Industri 4.0, Penggunaan & Keamanan Morphin Sulfas Lepas Lambat.
Untuk workshop hari ketiga diisi dengan tema medication safety pada pasien dengan penyakit kronis, medication safety pada pasien pediatri.
Pemantauan kadar obat dalam darah, pemantauan terapi obat sesuai standar PKPO 7 SNARS kemandirian bahan baku obat, SAS (Spesial Acces Scheme) dan NPP (Narkotika, sikotropika,Prekursor), mental health illness, dan insulin therapy in hospitalized.
Pemantauan pasien dengan kemoterapi, implementasi aseptik dispensing sesuai standar PKPO SNAR, medicatian safety di OK dan ICU I, dan medicatian safety di IGD.
Penutupan diadakan dengan gala dinner yang diikuti seluruh peserta dan dihadiri oleh Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI Dra. Engko Sosialine Magdalene, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali diwakili oleh Kabid Sumber Daya Kesehatan Ni Made Weti Utami, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Dr. I Gede Putra Suteja mewakili Bupati Badung.
Amrizal Marzuki, Ketua Pengurus Pusat Hisfarsi periode 2019-2022 dalam sambutan pertamanya usai terpilih kembali sebagai Ketua Pengurus mengatakan kegiatan ini bisa menjadi contoh himpunan-himpunan seminat lainnya.
“Mudah-mudahan Hisfarsi bisa menjadi contoh teladan bagi himpunan seminat yang lain baik dalam berbagai kegiatan maupun lainnnya,” ucapnya.
Ia menambahkan di Kabupaten Badung banyak yang dapat dilihat dan dicontoh untuk diterapkan di daerah lain. “Banyak hal yang sudah kita lakukan, banyak hal juga bisa kita pelajari dari kabupaten Badung,” tambahnya.
Seperti penerapan santunan bagi keluarga yang menunggu pasien Rp 200 ribu per hari maksimal Rp 5 juta bagi keluarga yang menunggu itu.
Artinya dengan kebersamaan akan menghasilkan suatu yang baik dan itu akan menghasilkan finansial yang baik dan itu akan mensejahterakan kita.
“Harapan kita di Hisfarsi juga seperti itu. Harapannya kita bersama-sama bekerja sama untuk menyehatkan masyarakat. Di dalam Hisfarsi kebersamaan ini bisa untuk berkolaborasi keluar,” imbuh Afrizal.
Apoteker merupakan salah satu komponen yang memiliki peranan penting dalam menjalani pengobatan, agar masyarakat mendapatkan pengobatan yang bermutu dan safety.
Amrizal Marzuki juga turut mengajak apoteker rumah sakit untuk dapat berkolaborasi dengan profesional pemberi asuhan lainnya seperti dokter dan perawat.
“Dalam pengobatan itu orientasinya pasien. Jadi kolaborasi yang profesional sangat diperlukan,” katanya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Badung Dr. I Gede Putra Suteja mewakili Bupati Badung menyampaikan perhimpunan ini luar biasa karena bisa menyelenggarakan Munas di Bali khususnya di BICC Nusa Dua.
“Saya iri lihat Hisfarsi jarang ada organisasi profesi yang melaksanakan Munas nya disini. Kami pun di Pemkab jarang mengadakan kegiatan disini,” ucapnya.
Ia menambahkan saat ini semuanya harus dapat bekerjasama dalam bidang kesehatan melaksanakan kegiatan sesuai profesinya masing-masing.
“Bagaimana masyarakat kita terlayani oleh kita (profesi di bidang kesehatan), bagaimana kita bisa menyehatkan masyakarat. Peran Hisfarsi sangat penting disini,” imbuhnya.
Gala dinner pun berlangsung semakin meriah dengan penampilan yang dipersembahkan Kalbe Farma mengenai penyakit thalasemia.
Dimana presentasi ini dilakukan oleh sejumlah anak-anak yang sebelumnya telah dipilih oleh Kalbe Farma di tambahkan dengan pertunjukkan fashion show serta penjelasan mengenai thalasemia tersebut.
Sembari makan malam seluruh peserta dihibur dengan alunan musik yang diputar penyelenggara. Lalu dilanjutkan dengan pembagian doorprize yang sudah disiapkan sebelumnya.
Sumber berita: https://bali.tribunnews.com/2019/07/12/hari-ketiga-pit-munas-ke-iv-hisfarsi-diisi-berbagai-simposium-workshop-hingga-gala-dinner?page=3