iaisolo.id. Seminar akbar di tahun 2020 dalam rangka Rakerda Ikatan Apoteker Indonesia PD Jawa Tengah yang dilaksanakan pada tanggal 8 Februari 2020 di kota solo cukup menyita perhatian publik kesehatan. Kegiatan mengambil tema Challenges & Opportunities Of Pharmapreneurship 4.0 In Universal Health Coverage (UHC) Era. Tema ini diambil sesuai dengan kondisi saat ini bahwa sektor kesehatan mulai memasuki era disrupsi. Dinamika Layanan kesehatan semakin hari kian bertambah pesat seiring dengan persaingan globalisasi. Majunya digitalisasi membuat orang jadi lebih praktis berobat atau sekadar konsultasi dengan dokter. Implementasi industri 4.0 di era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah tentu akan menimbulkan berbagai dampak yang tidak bisa dihindari. Pada sektor sumber daya manusia, pada era Pharma 4.0 dibutuhkan pula Pharmapreneurship yang menggabungkan kompetensi kefarmasian dalam ruang lingkup Entrepreneurship dan praktik kefarmasian.
Dalam laporannya, Ketua Pelaksana Rakerda-Seminar dan PID Anang Kuncoro, S.Si., Apt, mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 1816 apoteker, 174 orang delegasi PC se-jawa tengah, 100 orang pengurus daerah. Pemakalah sebanyak 58 orang, 35 orang berasal dari delegasi pengurus cabang IAI se-Jawa Tengah, 23 orang akademisi dan mahasiswa. Kegiatan ini juga didukung oleh luaran publikasi jurnal dari beberapa Perguruan Tinggi Farmasi di Jawa Tengah, kegiatan ini terbesar yang pernah dilakukan oleh IAI PD Jateng.