Kehadiran Vaksin Covid-19 menjadi hal yang ditunggu sebagai salah satu ikhtiar untuk mengatasi pandemi Covid-19. PT Biofarma adalah salah satu industry farmasi yang dipercaya untuk pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia. Dr. apt. Neni Nurainy, selaku Project Senior Integration Manager, Research and Development PT Biofarma menjelaskan update pengembangan vaksin Covid-19 pada acara webinar yang diselenggarakan oleh IAI PC Surakarta pada Sabtu 7 November 2020. Webinar ini diikuti oleh 714 peserta dengan 208 di antaranya berasal dari luar IAI Surakarta.
Dijelaskan oleh Dr Neny bahwa terdapat dua strategi dalam penyediaan vaksin Covid-19 yang akan beredar di Indonesia ini. Yang pertama, strategi jangka pendek, dengan melakukan transfer teknologi pada proses hilir (formulasi dan filling) menggunakan bahan aktif vaksin Covid-19 dari calon mitra dan meningkatkan pengembangan kapasitas (capacity building). Untuk program jangka pendek ini PT Biofarma bermitra dengan Sinovac, China dan CEPI (Coalition for Epidemic Preparadness Innovations). Strategi kedua yaitu strategi menengah dan jangka panjang dengan pengembangan vaksin baru dari proses hulu. Strategi ini melibatkan beberapa komponen penting bangsa yaitu Kemenristek, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Kementrian Kesehatan dan Badan Litbangkes serta PT Biofarma sendiri. Konsorsium ini sedang mengembangkan vaksin dikenal dengan vaksin merah putih.
Pemilihan Sinovac sebagai mitra penyediaan vaksin dalam jangka pendek, yang sering menjadi pertanyaan bagi sebagian besar masyarakat dilatarbelakangi oleh beberapa alasan. Sinovac merupakan perusahaan pertama di dunia yang selesai uji klinis fase I vaksin SARS dan berpengalaman dalam memproduksi vaksin H1N1 yang diakui dunia. Sinovac juga merupakan salah satu perusahaan di sunia yang paling maju dan tercepat dalam pengembangan vaksin COVID-19. Pertimbangan lain adalah bahwa uji klinis fase 1 dan 2 sudah memenuhi syarat keamanan sehingga vaksin sangat aman dalam uji fase berikutnya. Yang perlu diperhatikan lagi adalah bahwa semua vaksin yang akan diuji di Indonesia akan melewati serangkaian izin baik Komite Etik dan izin uji Klinik yang dievaluasi BPOM. Sehingga jika uji klinis fase 3 yang saat ini sedang dijalani berhasil, maka PT. BioFarma siap untuk melaksanakan produksi vaksin COVID-19.
Berdasarkan timeline yang ada, maka uji klinis fase 3 sudah dimulai pada 20 Agustus 20 hingga September 2021 dengan dilakukannya interim analysis pada bulan Januari 2020. Selain Indonesia, uji Klinik fase 3 juag dilakukan di Bangladesh, Turki, Chile dan Brazil. Untuk proses transfer teknologinya sudah dilakukan sejak September 2020 hingga Januari 2021 mendatang. Dijadwalkan jika berjalan lancar maka pada akhir Januari 2021 vaksin sudah dapat diproduksi secara rutin oleh PT Biofarma untuk digunakan dan disebar ke masyarakat Indonesia. Kita doakan bersama semoga proses uji klinik dapat berjalan lancar dan memenuhi ketentuan yang berlaku sehingga akan menghasilkan vaksin yang terjamin keamanan dan keselamatannya ketika nanti beredar di masyarakat dan kita semua dapat segera melalui pandemi ini.